THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

This is Like? or Love?

        Kemaren ada pensi di sekolah. Seru banget! Ada dia juga. Dan.. kalian tau? Kita duduk sebelahan, deket banget lagi. Sampe ada anak kelas tujuh yang ngira kita pacaran. Hihi. Padahal dia udah punya pacar loh. Malahan waktu dia dudukdi samping aku, pacarnya ada di depan dia! wow.
          Kita ngobrol asyik banget. Nggak keabisan bahan obrolan deh pokoknya. Sampe waktu aku liat ada sisa-sisa tissue di pipi sama rambut dia. aku bilang ‘itu ih, tissue dimana-mana. Elo mah make tissue sampe ke rambut?’ And guess what? Dia minta aku yang ngebersihin itu! secara otomatis tangan aku megang pipi dan rambut dia kan? Didepan PACARNYA! Haha. Tapi kayaknya, pacarnya sih nggak peduli.
          Pokoknya aku seneng banget kemaren. Dia beliin aku minum. Padahal aku nggak minta tolong beliin apa-apa ke dia. Tapiiii… waktu aku lagi seru-serunya sama dia, ada yang gangguin (sebut aja si mss. G). mss. G itu pengen duduk di tengah tengah aku sama dia. Kesel sih. Dari ‘body langue’nya tuh keliatan kalo mss. G suka sama cowok yang di sebelah aku ini. Mmm… tau nggak? Ternyata cowok yang disebelah aku nggak mau geser duduknya. Aku juga nggak boleh geser sama dianya J. Akhirnya mss. G ngampar deh duduknya di bawah! Berkali-kali mss. G minta tolong sama cowok yang di sebalah aku ini buat nganter ke kantin dan berkali-kali juga di tolak! Haha mamfuus :p.
          Ah, tambah seneng lagi deh waktu tau ternyata dia lebih milih aku dari pada PACARNYA ataupun mss. G. maksudnya, bukan milih buat jadi pacar atau apa. Cuma khusus hari kemaren, dia kemana-mana atau ngapa-ngapain bareng sama aku. Hihihi
          Yaa.. aku emang suka dia. Mungkin sedikit lebih dari suka. Aku juga tau ko konsekuensinya kalo udah kayak gini. apapun resikonya nanti, aku udah siap! Lagian aku juga nggak ngarepin jadi pacar dia. aku cuma pengen jadi sahabatnya. Tapi, kalaupun nanti keinginan aku berubah, dan nggak bisa terwujud. Aku udah siap! Aku siap nangis lagi! Eh, nggak deng. Aku udah janji nggak bakal nangis lagi cuma karena cowok! Jadi, kalaupun keinginan aku nggak bisa terwujud, ya belajar terima kenyataan aja deh J.
          Untuk kali ini, aku nggak mau mikirin dulu apa resikonya. Aku cuma mau nikmatin ini aja! Nikmatin perasaan ini. Untuk sementara, biarin semuanya berjalan mengikuti arus. J

DREAMLAND

Semua seperti mimpi dalam tidur yang panjang. Penuh tawa, penuh air mata. Menyenangkan, juga menyedihkan. Terasa begitu jelas.. namun juga samar.
            Aku melihat diriku disana. Terperosok kedalam lubang yang sangat gelap. Juga dalam… Lubang yang seakan terlihat seperti hatiku. Tanpa cahaya, tanpa akhir, tanpa siapa pun di dalamnya. Diriku seperti hancur berkeping-keping disini.
            Aku merasakan sentuhan halus di lengan kiriku. Aku terkesiap dan terlonjak menjauh. Aku menajamkan pandanganku… tidak terlihat apapun. Gelap… Ku beranikan diri merabanya. Ku pegang dan ku tarik sekuat tenaga. Kasar dan… kuat. Seperti akar tanaman, pikirku. Apa di atas sana ada orang? Siapa? Penyelamatku? Tanpa pikir panjang aku memanjatnya. Cukup sulit, jika mengingat sedalam apa aku terperosok. Beberapa kali tanganku hampir terlepas dari pegangannya. Dengan susah payah, aku pun berhasil keluar dari lubang neraka itu.
            Disanalah aku melihatnya… dangan sejuta karisma. Dengan sejuta pesona, dia tersenyum padaku. Diakah? Penyelamatku?
            Dia menghampiriku dan menarikku dalam dekapannya. Hangat.. dan nyaman. Saat itulah aku merasakan diriku utuh kembali. Aku bahagia bersamanya. Dia seperti membawaku ke surga dunia. Rasanya menyenangkan, tidak ada rasa jenuh, tidak ada rasa bosan, yang ada hanya tawa bahagia.
            Kami sedang berada di atas bukit ketika ekor mataku menangkap dua sosok yang begitu familiar. Orangtuaku. Mereka menatapku dangan tatapan… prihatin?

Ibu      : Kau masih terlalu muda anakku, belum saatnya kau merasakan pahitnya dunia ini.

Apa? Siapa yang berbicara? Ibu? Bagaimana bisa? Bibir Ibu tidak bergerak sama sekali! Telepatikah?

Ayah  : Ya anakku, kita memang bisa bertelepati.
Aku    : Benarkah? Lalu… apa maksud perkataan Ibu tadi?
Ibu      : Jauhi pria itu.
Aku    : Ibu tidak suka dengannya? Kenapa? Aku bahagia dengannya!
Ibu      : Kami tau yang terbaik bagimu nak.
Ayah  : Kelak kau akan bersyukur jika menuruti kata-kata kami.
Aku    : Tidak! Aku yang lebih tau apa yang terbaik untuk diriku sendiri. Aku bahagia bersamanya!
Ayah  : Baiklah jika itu pilihanmu. Kami harap tidak ada penyesalan atas itu.

            Aku berlari menuruni bukit. Dadaku berdetak begitu cepat. Aku mendengar langkah yang mendekat dari belakangku. Seakan aku mendengar suara Ibu yang berseru “Kami selalu ada untukmu nak. Jangan sungkan datang kepada kami jika kelak kau merasa jalanmu salah.” Aku menghentikan langkahku dan membalikkan tubuhku ke belakang. Tidak ada Ibu ataupun Ayah. Hanya dia… berdiri di belakangku dengan tersenyumnya. Sepersekian detik kemudian dia merangkulku. Kenyamanan kembali menyelimuti diriku.
            Kami berjalan beriringan, bergandengan tangan. Tawa, canda, serta gurauan. Seakan dunia hanya milik kami berdua. Sejenak aku ingin menghentikan waktu! Melupakan masalah yang ada! Mengubur masa lalu! Aku hanya ingin bersamanya! Bahagia seperti ini! Itu saja!
            Kurasakan gengaman di tanganku kian merenggang.. dan terlepas. Aku menatapnya heran. Tetapi dia mengacuhkanku dan pergi tanpa berpatah lagi. Langkahnya semakin cepat hingga nyaris berlari. Aku mengejarnya. Tidak bisa! Dia terlalu jauh. Terlalu cepat.
            Aku terus mengejarnya. Kulihat dia berhenti disamping seorang gadis cantik dengan gaun putihnya. Mereka berpelukan dalam tawa. Saat tinggal beberapa langkah lagi aku bisa menggapai mereka… tubuhku terasa melayang.

Ya… Aku kembali terjatuh ke dalam lubang yang dalam dan gelap. Aku berteriak. Tetapi tidak ada suara yang terdengar. Sesaat aku teringat perkataan Ibu ku, Ayah ku… Ini kah yang mereka maksud? Kupikir laki-laki itu telah menyelamatkanku dari lubang neraka itu. Tetapi tidak! Dia hanya ingin aku merasakan lubang neraka yang lain! Aku menyesal Ibu, Ayah.. Maafkan aku…
            Hujan? Hah.. Langitpun turut mengasihani nasibku. Kini semuanya samar, buram, dan kembali gelap. Apa ini mimpi? Ya.. ini pasti mimpi! Tetapi, mengapa semua terasa begitu nyata? Sakit ini.. sakit di hatiku ini. Benarkah ini nyata? Terlalu aneh untuk jadi nyata. Jadi ini apa?! I HOPE THIS IS JUST MY DREAMLAND! Dan ketika aku terbangun kelak.. rasa sakit ini akan ku buang jauh-jauh. Kutinggalkan disini. Tidak akan ku perbolehkan mengikutiku!
            Dan sesaat sebelum tubuhku menghujam dasar lubang, aku merasakan ada sesuatu (atau seseorang?) yang menangkapku. Sedetik kemudian aku mendengar bisikan di telingaku yang menyerukan : “Akulah Pangeranmu!”


he is my savior

aku suka senyumnya
aku suka joke-nya
aku suka cara pikirnya
aku suka gimanapun sikap dia ke aku
aku suka dia.. yeah

dia..
aku tau dia udah punya pacar
dan aku nggak papa
aku seneng liat dia ketawa
aku marah kalo dia nangis di depan aku gara-gara pacarnya

aku tau semua (oke, mungkin nggak semua) tentang dia
aku tau dia pinter di pelajaran apa
aku tau dia bego di pelajaran apa
aku tau dia mau masuk SMA mana
aku tau dia mau masuk ke universitas mana
aku tau cita-cita dia
aku tau orang tua dia
bahkan aku tau gaya pacaran dia
karena apa? ya, aku temen curhat dia :)

aku deket sama dia dari kelas 7
tapi dulu kita cuma sebatas temen
dulu? mm.. kayaknya sampe sekarang juga masih sebatas temen

dia itu pinter. tapi juga bego na'udzubillah kalo soal cinte -___-'
ya.. nggak usah disebutin deh gimana begonya

bagi aku, dia itu penolong, temen curhat, temen gila-gilaan, temen nongkrong, dan guru yang baik
penolong? ya.. dia yang nolongin aku (secara nggak langsung). dia yang lepasin aku dari sakit hati gara-gara cowok itu!
temen curhat? kalo dia atau aku lagi ada masalah, biasanya kita suka curhat. nggak tau masalah cinta atau pelajaran bahkan keluarga. tapi yang paling sering cerita sih dianya. aku seringnya jadi pendengar yang baik aja. heheh
temen gila? hahah.. pokoknya antara kita, yang namanya ja'im dibuang deh jauh-jauh! :D
temen nongkrong? tiap pelajaran kosong atau kapan pun kalo ada aku ada dia ya enak banget tuh buat nongkrong. pasti rameeee!
guru? mmm... dia baik. dia suka ajarin aku kalo ada materi IPA yang aku belum ngerti..

aku bersyukur punya temen kayak dia..
aku suka... dia.
hm.. sebatas suka aja. nggak lebih
bukan sayang, bukan cinta

sampe sekarang.. cuma adek aku si RIZQA SHAFIRA AHNAF yang tau siapa itu dia..
temen-temen, bahkan sahabat juga belum tau. karena memang belum waktunya :)

bukan pilihan

Gue             : Mau lo apa? Gue udah mundur! Gue udah bukan saingan lo lagi! Ambil sono. Gue udah nggak butuh!
Dia              : Mau gue? Lo jadian sama ***!
Gue             : Apa?! Lo bego apa tolol? Bukannya ini yang lo mau dari dulu? Gue pergi dari hidup lo sama ***. Yakan? Jujur deh lo!
Dia              : Ya.. emang itu yang gue mau. Tapi itu dulu! Gue sakit hati sama sikap *** yang bisa bikin cewek berantem nggak jelas kayak gini! Gue sayang ***. Tapi gue juga nggak mau ada orang lain yang sakit hati. Cukup gue aja yang sakit hati!
Gue             : Lo pikir gue lemah? Lo pikir gue bakal bertindak macem-macem cuma gara-gara hal kayak gini? Enggak! Gue emang sakit hati. Dari dulu. Dan gue baik-baik aja! Gue bisa!
Dia              : Lo kenapa sih? Jujur deh. Lo juga maunya gue yang mundur kan?
Gue             : “Ya.”
Dia              : “Terus?”
Gue             : “Terus?”
Dia              : “Terus kenapa lo yang mundur?”
Gue             : “Bosen. Capek. Pengen bebas. Puas?”
Dia              : “…”
Gue             : “Udah lah, pokoknya gue mau denger lo jadian sama ***.”
Dia              : “Gue nggak mau!”
Gue             : “Nggak usah muna lo.”
Dia              : “Haha.. Oke, ini keputusan akhir. Kita tanya ke *** langsung. Siapa yang dia pilih. Keputusan dari *** harus kita terima!”
Gue             : “Lo gila.”
Dia              : “Maybe, tapi gue bakal lebih gila kalo nggak ngelakuin ini!”
Gue             : “Gue tau apa yang lo mau. Nggak usah merasa nggak enak sama gue deh. Sono aja sama si ***. Gue nggak peduli.”
Dia              : “Kenapa? Lo takut?”
Gue             : “Takut karena?”
Dia              : “Nggak dipilih?”
Gue             : “Haha. Are you kidding me?”
Dia              : “Terus kenapa?”
Gue             : “Percuma.”
Dia              : “Percuma?”
Gue             : “Ya. Karena *** nggak punya pilihan.”
Dia              : “Hallo.. pilihannya *** ada dua. Lo sama gue.”
Gue             : “Dia nggak bisa milih gue. Jadi pilihannya cuma lo. Dan itu sama aja *** nggak punya pilihan.”
Dia              : “Kenapa lo bukan?”
Gue             : “Karena.. gue memang bukan pilihan!”
Dia              : “Tapi…”
Gue             : “Nggak ada tapi.”
Dia              : “Hey liat. Itu *** sama temen lo kan?”
Gue             : “Yeah.. dan gue cabut dulu. Bye.”

***              : “Hai, sendiri aja?”
Dia              : “Tadi sih sama temen. Tapi pulang duluan.”
***              : “Oh.. oiya, kenalin nih. Pacar gue.”
Dia              : “…”
***              : “Gue pergi duluan ya..”
Dia              : “PERGI SANA YANG JAUH BERENGSEK! UNTUNG TEMEN YANG DATENG SAMA GUE UDAH BALIK DULUAN. KALO BELOM MATI LO BERDUA. TERUTAMA CEWEK LO. APA-APAAN LO NUSUK TEMEN DARI BELAKANG? DASAR PEREK!”
***              : “…”
Pacar          : “…”

END

it's sucks!

I saw him
there .. in front of my eyes
with close proximity
would be easy to reach

but it's not
he's like so far
is unbelievably difficult to reach
I tried ..
and finally I gave up!

he didn't for me
yeah .. I have to forget him

but what if he kept coming?
of course I have to stay away
gone, disappeared, and avoided him

I do for what? for whom? why?
I do to help him, help myself
if he forgot me, then I would be easier to forget him

I know this is not easy
but this is the best
and .. The best is not always easy

I believe ..
someday will come true this had not thought
I'll always wait for it


for someone who can never be achieved by me :)

dulu.. sekarang, dan semoga selamanya!

Dulu...
Kebayang banget gimana senengnya gue setiap liat wajah dia
Gimana senengnya waktu gue sms-an sama dia
Gimana senengnya dulu waktu gue deket sama dia
Ya... itu dulu!

Dulu...
Gue selalu deg-deg-an kalo ada dia
Deg-deg-an kalo nyebut namanya
Malu setengah mampus kalo dia lewat hadepan gue
Jaim yang bikin enek kalo dia ada dideket kelas gue
Caper nggak jelas kalo dia lagi natap gue (hahaha emang dia pernah natap gue? Mimpi!)
Dan sekali lagi itu Cuma DULU!

Dulu...
Gue curhat nggak jelas sama temen-temen cuma tentang dia!
Entah karena gue seneng sama dia gini lah
Eantah gue sedih karena dia yang kayak gitu lah
Entah gue cemburu karena dia deket sama cewek lain lah
Untuk yang ke sekian kali, ini cuma dulu!

Dulu...
Cuma gara-gara dia deket sama cewek lain, gue bisa aja sampe nangis
Tapi nyatanya, gue bisa tahan untuk nggak nangis!
Intinya satu! DULU gue sayang DIA
Lagi-lagi ini cuma dulu!

Sekarang?

Tau nggak berapa bulan gue kenal dia?
Berapa bulan dia kasih harepan kosong ke gue, seolah dia suka sama gue?
Berapa bulan gue sakit hati gara-gara dia?
Berapa bulan gue nangis tiap malem cuma karena inget sama dia?
Inget gimana dia dengan gampangnya nyolong hati gue, dan dengan gampangnya juga hati gue dibuang ke tengah empang!

Kalian tau?
Gue udah kenal sama dia sekitar tujuh bulan!
Empat bulan pertama dia kasih harepan kosong ke gue!
Setelah itu dia buang gue!
Hasilnya? Gue nangis hampir tiap malem! Haha gue emang sampah sih. Nggak pantes ada di samping dia!
Dan... enam dari tujuh bulan.. yang dia kasih ke gue apa? Sakit hati, woy!

Sekarang...
Gue, temen-temen gue, adik gue..
Cuma mereka yang tau gimana bencinya gue sama dia
Cuma mereka yang ngerti gimana sakit hatinya gue
Cuma mereka yang dengan sabarnya minjemin bahu mereka kalo gue nangis

Sekarang...
Saat gue mati-matian berusaha untuk lupain dia,
Dia sendiri enjoy aja sama cewek-cewek disekitarnya
Tanpa peduli lagi sama gue
Seolah kita nggak pernah kenal
Gue ragu dia masih punya hati apa engga

Sekarang...
Waktu gue lagi berjuang nahan air mata
Waktu gue lagi berusaha ngelawan kenyataan kalo gue sayang sama dia..
Apa yang dia lakukan?
Dia yang bikin gue tambah gampang numpahin air mata
Dia yang bikin gue jadi cengeng

Sekarang...
Kalian tau gimana susahnya lupain orang yang disayang?
Butuh waktu lama pastinya
Itu yang terjadi sama gue
Saat tinggal satu lapis lagi ingatan gue tentang dia
Ada aja hal yang bikin lapisan itu tambah banyaak!

Ada seorang peramal
Sebenernya bukan kemauan gue buat diramal
Tapi ada yang nyuruh gue
Singkatnya.. gue di suruh (nyaris maksa) sama orang itu buat ngeramal gimana kelanjutan gue sama dia
Kata peramal itu, gue sayang sama dia. begitupun dia ke gue
Dan katanya dalam waktu dekat gue bakal jadian sama dia

Kebayang nggak sih gimana senengnya?
Gue kepikiran tiap malem!
Gue bener-bener ngarep hal itu terjadi!

Tapi..
Belum lama ini gue tau
Peramal itu salah!
Sayang, suka dan cintanya dia cuma buat cewek itu!
Bukan gue! Hahaha.
Yeah..
Pasti kalian lagi mikir..
Gue bodoh banget percaya sama peramal
Emang gue mah bodoh

Sejak itu
Gue benci setengah mati sama dia
Gue baru tau ternyata batas antara sayang yang berlebihan sama benci itu tipiiiiiiisss banget!

Sekarang...
Liat muka dia aja gue ogah!
Nggak tau karena apa. Mungkin benci, mungkin jug ague takut kalo inget lagi sama masa-masa dulu pas dia masih manis manisnya depan gue!

Dan terakhir kalinya tentang dulu...
Gue tau hampir segala hal tentang dia, gue tau hampir semua aktifitas dia..
Karena apa? Karena gue suka. He’s my besties motivator ever! Ya.. tapi itu emang cuma DULU!!

sumpahnya juga gua engga tau apa itu 'cinta' !

Ada orang bodoh yang bilang tentang cinta sama gue. Katanya “cinta sejati adalah keikhlasan untuk membiarkan orang yang dicintai bahagia. Meskipun bersama orang lain. Meskipun diri sendiri harus hancur” haha.. Bullshit! Omong kosong! Siapa sih si bodoh yang bilang kayak gitu ? sok pahlawan bener deh. Jangan-jangan abis ngomong gitu besoknya langsung bunuh diri lagi. Hehe :P
Ada juga orang bego yang bilang, katanya “cinta sejati itu mempertahankan orang yang dicintai mati-matian dengan cara apapun! Perkara orang yang dicintai belum tentu cinta juga, itu masalah lain lagi. Cinta bisa ditanam kok. Bisa disemai, dipupuk, terus diusahakan untuk tumbuh. Karena hati itu fleksibel ! nggak mutlak !”. hmm.. kayaknya orang ini nggak bego-bego banget. Sebagian kata-katanya emang bner. Cinta itu bisa ditanam.. dan hati itu fleksibel !
Tapi nih ya, menurut gue cinta sejati itu “keberhasilan memupuk cinta diantara dua hati, dan saling membahagiakan satu sama lain, dangan cara yang halus”. Yakan ? haha [Cuma menurut gue loh ya ini] :D
Jadi.. cinta sejati yang bener itu kayak gimana ? lah.. ya gue nggak tau. Haha [aneh]. Mmm.. nggak usah jauh-jauh ke cinta sejati deh. Kita ke cinta-nya aja dulu ya.. menurut gue cinta itu ada 3 macem :
• Cinta sepihak/Cinta satu hati.
Cinta sepihak itu.. kayak cidaha [cinta dalam hati] gitu deh. Kita suka sama orang, tapi orangnya nggak tau. Kata gue sih cinta yang kayak begini tuh namanya konyol. Apa enaknya coba ? Cuma bisa liatin orang itu dari jauh, Cuma bisa sembunyi-sembunyi kalo mau lepasin rasa kangen ke orang itu, dan.. Cuma bisa nangis pas liat orang itu happy sama orang lain. Konyol banget kan ?
Terus, caranya biar nggak jadi cinta sepihak gimana ? ambil langkah dong. Kenalan kek, minta nomor hp-nya kek, apa aja deh, terus, pelan-pelan kasih tau orang yang dituju, kalo sebenernya kita tuh ada feel sama Dia. masalah Dia suka juga sama kita, itu ntar aja deh. Kalo pun Dia nggak ada feel sama kita, toh cinta bisa ditanam [kayak kata si bego tadi]. Kalo Dia juga ada feel sama kita, kan enak. Berarti udah bukan cinta sepihak lagi.. [horee]. Yang penting kita tau dulu deh, gimana feel Dia.. tapi inget ! ngasih tau kalo sebenernya kita ada feel sama Dia-nya jangan terlalu cepet. Tapi jangan terlalu lama. Ntar keburu bosen dong Dia-nya.. hihihi..
• Cinta dua hati.
Ini baru namanya cinta . Karna sbenernya nggak ada yang namanya cinta satu hati, atau cinta sepihak, atau cinta bertepuk sebelah tangan, atau apalah namanya itu. Mau tau kenapa? Karena emang cinta yang beneran itu berasal dari dua hati yang saling bertaut, bersatu, melengkapi, dan membahagiakan.. diluar dari itu, bukan cinta namanya. [kata Anissa Nur Ihsani Prawira nih] hoho.
• Cinta ke Idola.
Yang ini nih.. mirip-mirip deh sama yang nomor 1. kita Cuma bisa liatin si belahan jiwa dari jauh. Jauuuuuhhh banget. Kita nggak bisa untuk sekedar liat si belahan jiwa secara langsung. Kecuali pas emang lagi ada jumpa fans -.- . tapi yang ini dampaknya lebih ringan.. jarang kan [atau mungkin nggak pernah] kita nangis gara-gara si belahan jiwa deket/pacaran sama org yang dia pilih. Beda sama cinta satu hati. Yakan ? kenapa? Karena kita lebih tau diri.. maksudnya, kita ngertilah ‘cinta’ ki dola itu susah buat terwujud. Lagian idola-nya itu juga nggak pernah ngasih harapan kosong nggak jelas kan. Lain lagi kalo cinta satu hati. Bisa aja si orang yang disuka ngasih harapan nggak jelas, tapi ujung-ujung dia malah pacaran sama orang lain. Kan sakiiiit ya. Hmm..

Kalo gue kira-kira masuk ke cinta yang mana ya? Mmm.. gue sendiri bingung. Kayaknya yang pertama deh [kasian banget ya gue]. Sebenernya, diliat dari beberapa faktor, gk sepenuhnya cinta satu hati kok. Wahaha bingung deh.. tapi ya gitu deh. Ah, gue sendiri aja bingung. [?]
Gini nih, coba deh gue jelasin pelan-pelan. Supaya nggak ribet! Hihi. Sebenernya, gue emang suka sama orang itu. Sukaaaa banget malah. Sayangnya gue telat sadarnya. Sadar kalo ternyata gue sukaaaa banget sama orang itu. Kita sering SMS-an, chatting, dsb. Yang nggak pernah mah ya ngobrol kalo ketemu langsung. Haha. Terus, kalo di SMS atau chat tuh orang itu kayak yang ada rasa sama gue. Tapi ya.. Emang dasar guenya yang bego sih. GR-an banget! Kata siapa orang itu ada rasa sama gue? Orang itu kan sukanya sama anak kelas sebelah. Aduh-aduh.. kacian deh gue. Suruh siapa punya penyakit nggak elit! Penyakit kok GR-an! Keren dikit dong ah. Gangguan hati kek, jantung kek. [wahahaa.. amit-amit deh!].
Tapi kok Tuhan baek banget ya? Gue minta sakit, eh dikasih beneran, heu. Nggak tanggung-tanggung lagi ngasih sakitnya. Jadi,gue dikasih sakit fisik plus sakit hati. Ha ha. Asiiikdeh. [kenapa nggak sakit jiwa aja sekalian. Haha, nggak deng boong]
Hihihi.. gue emang bego dari sono-nya sih ya. Najisnya ini nih. Gara-gara penyakit bego+GR-an gue, jadi nyesel sendiri gini deh. Sebenernya yang gue sesalin bukan karena pernah kenal sama orang itu. Justru gue seneng banget bisa kenal sama orang itu. Ya gue seneng karena akhirnya bisa bener-bener punya ‘real-love’ [sayangnya real-love gue itu salah orang! Hahaha. Sumpah! Kasian banget ya gue!]. yang gue sesalin itu, kenapa gue bisa salah kaprah sama feel orang itu ke gue. Huaaaa.
Akhirnya gini kan, sakit hati iya, kehilangan orang itu juga iya. Random banget dah idup gue. -,-

With love,
Nabila

gue.. sama dia? haha.

Dulu.. pas gue lagi down, Dia dateng ke hidup gue. Awalnya sih biasa aja. Kita temenan.. gue kagum sama dia. Dia baiiiikkk buanget ke gue! Gue kira Dia suka sama gue. Dan.. [tau sendiri cwe tuh orgnya GR.an] muncul dikit rasa ‘like’ di hati gue. Secara, makin lama gue kenal dia rasa ‘like’ itu mulai berubah jadi ‘love’ [wow!]. gue sndiri kaget knpa bisa sampe ‘love’ sama Dia. Hh.. takdir tuhan kali ye..
        Mmm.. udh sebulan kita kenal. Baru gue tau kalo ternyata ‘love’-nya gue ke Dia tuh kyak ‘love’-nya ade ke kakak. Gue udh sreg sama Dia [Dia sebagai kakak gue]. Dengan semua kebaikan Dia ke gue, nasehat-nasehat Dia ke gue, dsb. Gue seneng sama cara pikir Dia. Dewasa..
        Ceritanya lagi malem-malem nih, gue online. Dia juga. Kita chattingan.. tiba-tiba Dia bilang kalo Dia ada feel sama gue [oh no..]. Terus Dia nanya : “kamu bil? Gimana? Suka gk sama kakak?”. Gue bingung. Antara ngasih Dia jawaban yang jujur, atau ngasih jawaban yang bikin Dia seneng ? gue emg suka sama Dia, tapi sukanya gue itu suka sebagai KAKAK. gue pikir, kenapa gk selamanya kyak gini aja [ade-kakak]. Bukan apa-apa ya.. takutnya nih kalo ntar pacaran, terus putus, terus musuhan kan sakit ati L. Mending ade-kakakan dong ya kalo gitu mah. Sumpah! Waktu itu gue bingung banget mau jawab gimana. Takut bikin Dia tersinggung atau sakit hati. Alhasil, gue langsung off dan gk jwb pertanyaan Dia deh [yaampun.. pengecut banget ya gue].
        Gue langsung masuk kamar, nyungsep di bantal dan.. mikir. Terus gue denger hp gue bunyi. Ada SMS. Ternyata SMS dari Dia. Gue deg-deg-an ! katanya : “kamu kok langsung off sih dek? Pertanyaan kakak kan belum kamu jawab..”. lagi-lagi gue bingung harus jawab apa. Yaahh.. gk dibales deh akhirnya..
        Nggak lama kemudian, gue udah gatel pengen online lagi.. gk lama gue online, eh.. Dia-nya online lagi [juga]. Dia ngajak chat. Gue menghindar.. dan langsung off [lagi]. Terus.. pas gue online lagi sekitar jam 11.30 an.. Dia juga ternyata masih online. Dia chat ke gue. Katanya : “bil.. kamu kenapa? Sms kakak gk dibales, terus tdi kakak on kamunya mlah lngsung off. Kenapa sih?”
Gue : “gk papa kak.. mf sms gk dibales, gk ada pulsa [boong].. terus td aku lngsung off krna dsuruh si mama..” [boong lagi]
Dan.. berlanjutlah chattingan kita sampe jam.. 3 subuh!! Tapi Dia gk ngungkit-ngungkit tuh tragedi ‘perasaan’ yang tadi. Gue bersyukur.. ternyata Dia ngerti :’)
        Tapi tapi.. ko Dia berubah ya? Dia jadi agak cuek, Dia gk seramah dulu, Dia jadi gampang tersinggung [?]. Gue heran..  kenapa Dia jadi kayak gini ? waktu itu bulan Juni. Pas 3 hari sebelum ultah gue. Gue ngarep Dia adalah org pertama yang ngucapin selamet. [haha. Bego ya gue]. 1 hari sebelom gue ultah, gue sama Dia SMS-an sampe jam 01.00 [udah masuk ke hari lahir gue nih]. tapi kayaknya Dia lupa kalo sekarang gue ultah -.- . buktinya Dia gk nyinggung-nyinggung mslah hari lahir. Hh..
        Dan.. dugaan gue emg bner. Dia lupa! [argh!] dan coba tebak. Harapan gue berbalik! Dia malah jadi org yg TERAKHIR ngucapin selamet ke Gue. Naas bgt gk sih ! gue kecewa. Tp yaah.. gk papa lah. Dari pada gk ngucapin samasekali .
        Sekarang, seminggu stlah ultah gue. Gue baru tau kenapa Dia berubah. Ternyata… Dia udah punya CEWEK ! Wow.. gue kaget dong. Ternyata dia udah gk butuh gue. Gue pengen marah. Tapi apa hak gue? Gue juga bingung kenapa gue marah. Haha… dasar guenya aja yang bego. Tau gk kenapa gue marah? Mm..
  1. Gue ngerasa dibuang.
  2. Gue sadar kalo ternyata gue CINTA sama Dia, dan
  3. Gue… cemburu !
Ya.. Gue cemburu. Gue gk mau ada cewek laen yang deket
sama Dia. Gue gk mau Dia lebih perhatian ke cewek laen. Gue gk mau Dia pergi dari gue. Gue mau dia bahagia cuma sama gue.. haha. Gue egois ya? Tapi emang gitu ko yang ada di hati gue..
        Gue sakit hati? Ya. Banget! Gue nangis? Ya. Ampun deh. Pdhal dulu gue udah janji gk bakal nangis Cuma gara-gara cowok. Tapi ini? Dispensasi. Gue sebel bgt sama Dia. Gue cuekin Dia. Dia nanya kenapa gue jadi berubah ke Dia? [loh.. loh.. bukannya Dia duluan ya yg berubah ke gue?] Gue bilang “kalo kakak cowok, kakak pasti tau”. Eh, bneran deh tuh Dianya nyadar. Dia nanya “kamu cemburu?”. Gue bilang “buat apa cemburu?” [muna]. Terus kata Dia “ya barangkali aja dek.. kamu cemburu gk? Udah jawab aja yang jujur. Gk usah gengsi”. Oiya, gue pernah dibilang ‘anak kecil yang gengsinya setinggi langit’ sama Dia. dan gue emang gengsi buat ngkuin kalo gue ini “c e m b u r u”. gue bilang “gk ada alasan buat aku untk cemburu kakak..”. ajaibnya mungkin Dia nangkep sinyal kalo gue lagi boong. Dia langsung jelasin semuanya! Dan ternyata… mereka gk pacaran! Horee.. tapi Cuma Dianya aja yang suka. Hmm.. campur aduuk deh perasaan gue. Seneng, karena ternyata mereka gk pacaran. Sedih, karena ternyata hati Dia udah bukan buat gue lagi. Dan.. benci. Benci karena tuh cewek ‘katanya’ gk ngebales perasaan si Dia. padahal kurang apa coba? Baik iya, perhatian iya, pinter iya, cakep lumayan.. Gue nangis lagi. :<
        Gue nunggu Dia. nunggu Dia capek ngejar tuh cewek, dan berpaling lagi ke gue. Tapi gue tau itu gk bakal terjadi. Gue capek nunggu. Gue putus asa. Jadi, gue cari cowok deh buat sekedar lupain Dia. diluar dugaan, sikap Dia berubah [lagi] ke gue. Gue kesel. Dia suka sama cewek aja gue gk segitunya berubah ke Dia. masa pas gue suka sama cowok laen Dia kayak gitu? Apa dia.. cemburu? Ah. Nggak mungkin. Orang dia sukanya sama tuh cewek. Bukan sama gue..
        Tapi kok selama pacaran, gue malah sakit ya? Sakit karna dicuekin Dia, dan sakit karena tau ternyata rasa sayang gue ke pacar gue, gk lebih besar dari rasa sayang gue ke Dia. akhirnya gue putus. Dan.. Sifat Dia yang dulu balik lagi ke gue. Asiiikk. Gara-gara itu, gue jadi mulai ngarep lagi sama Dia. harapan gue semakin besar waktu tau Dia udah gk nguber si cewek itu lagi. Hahaha. Gue nunggu Dia nyatain perasannya ke gue. Dan, gue janji. Kalo hal itu terjadi, gue bakal dengan senang hati nerima Dia …
        Kali ini kayaknya gue salah lagi. Dia gk mungkin masih ada feel sama gue. Buktinya sampe sekarang Dia gk ngasih ‘sinyal’ bahwa Dia suka gue [miris bgt ya]. Gue capek nunggu lagi. Gue putus asa lagi. Gue cari pacar lagi. Dan Dia berubah lagi! Aneh ya. Keliatannya sih Dia gk suka gue. Tapi pas gue deket sama cowok laen, Dia kayak gk seneng. Bingung gue. Sekarang.. Dia selalu ngehindarin gue. Kalo gue online pas bareng sama Dia, Dia pasti buru-buru off. Pas gue SMS [send all sih SMS-nya] Dia bales, kita SMS-an, tapi gk lama kemudian Dia bilang “udah dulu ya dek, kakak gk enak sama pacar kamu” [maksudnya apa nih?]. heran, bingung, sedih, marah, nyampur jadi satu. Gue heran dan bingung kenapa Dia segitunya ngehindarin gue. Emang gue virus apa?! Gue sedih tau kenyataan bahwa Dia ngejauhin gue. Gue marah .. gk tau kenapa… Aaaaaa sial.
        Gk lama kemudian [sekitar 3 minggu] gue putus. Gue berharap Dia mau bersikap kayak dulu ke gue. Gkpapa walau gk jadi pacar. Gkpapa kalo gue harus liat dia bahagia bukan sama gue. Gkpapa. Asal gue bisa selalu di samping Dia. Asal Dia gk lupa sama gue. Asal Dia masih nganggep gue. Itu cukup! Tapi kayaknya gk bisa. Setelah gue putuspun Dia gk balik kayak dulu lagi. Dia malah semakin jauh. Kayaknya Dia lupa kalo pernah kenal sama gue.
        Gue bingung. Apa gue salah? Gue cuma capek nunggu Dia. terus gue cari cowok. Apa gue salah? Toh hati gue cuma buat Dia. Buat Dia! Bukan buat orang lain! Bukan buat PACAR gue sendiri. Gue kangen Dia. Gue kangen Dia yang dulu. Gue pengen ketemu lagi sama Dia. tapi.. kayaknya gue udah gk sanggup deh liat muka Dia lagi. ;(
        Haha.. payah ya gue. Padahal dulu, jelas-jelas ada ‘proper guy’ di depan mata, malah gue sia-siain. Nyesel deh akhirnya. aaah! Payah. Gue sayang Dia. sekarang.. dan mudah-mudahan sampai nanti ! gue kangen Dia. sekarang.. dan mirisnya Dia gk tau ! Gue cinta dia. sekarang.. dan apesnya dia cinta sama orang lain.
        Tapi intinya satu aja sih. GUE CINTA DIA. SEKARANG. SAYANGNYA DIA GK TAU!


nabila izdihar